Assalamualaikum gan, apa kabar semua ? Semoga dalam keadaan sehat wal afiat saja yah. Well kali ini kita akan ngebahas tentang Cara ber-Telekomunikasi di Indonesia. Tapi bukan yang masa sekarang melainkan cara berkomunikasi yang sudah ada sejak masa lalu yang mulai ditinggalkan di saat ini yang sebenarnya tidak lah terlalu rendah teknologinya. Lalu apa saja yang sudah mulai ditinggalkan tersebut ? Mari kita simak satu persatu.
1.Warung Telekomunikasi(Wartel).
Masih ingat dengan Wartel ? Anda yang berusia diatas 20 tahun mungkin tahu apa itu Wartel atau bahkan pernah menggunakan jasa ini. Wartel atau singkatan dari Warung Telekomunikasi adalah sebuah cara berkomunikasi yang populer pada masanya sekitar tahun 90'an dan mulai menghilang sejak penggunaan Handphone dan Internet mulai ramai sekitar tahun 2003.
Wartel sebenarnya adalah telepon rumah. Hanya saja dalam jasa wartel tersebut terdapat lebih dari 1 Unit Telepon yang setiap unitnya disimpan dibilik atau lebih sering disebut KBU(Kamar Bilik Umum). Di dalam bilik tersebut lah kita mengadakan komunikasi melakukan panggilan atau menerima panggilan baik ke Handhone, Lokal, Interlokal, ataupun Internasional. Untuk mengetahui berapa biaya yang harus kita bayar maka disetiap bilik disediakan sejenis argo pada taksi atau billing dimana angka yang tertulis pada billing itulah biaya yang harus dibayarkan ke kasir. Sekarang sudah jarang sekali kita temukan Wartel.
Dahulunya Wartel yang banyak ditemui di kota-kota besar dan di dekat kampus sekarang banyak yang gulung tikar. Salah satu penyebab utamanya karena semakin canggihnya cara berkomunikasi melalui HP yang lebih murah. Bahkan dengan menggunakan Internet berkomunikasi kemanapun tidak dikenakan biaya.
2. Radio Amatir(Breaker).
Lain lagi dengan alat komunikasi yang satu ini. Sebenarnya radio amatir atau sering disebut breaker sampai sekarang pun masih digunakan dan juga merupakan alat komunikasi yang sudah ada sejak Perang Dunia II. Penggunaan Radio Break sendirinya sebenarnya digolongkan untuk kepentingan Instansi, Kelompok, Grup, dll. Namun ada juga yang menggunakan secara pribadi.
Untuk penggunaan dalam Instansi Radio ini masih digunakan hingga sekarang seperti dalam kesatuan Kepolisian dan SAR. Namun penggunaan Pribadi sudah jauh berkurang. Selain karena harganya yang mahal dan membutuhkan tegangan yang tinggi. Para Breaker pun harus memiliki izin dan sertifikasi yg dikeluarkan oleh ORARI(Organisasi Radio Amatir Seluruh Indonesia).
Alat komunikasi ini pun dianggap tidak praktis, karena perangkatnya bukan hanya yg anda lihat digambar atas saja. Melainkan harus menggunakan antena yang tinggi pula yang siarannya terkadang terganggu oleh cuaca yang buruk. Penggunaan Radio jenis ini populer di tahun 80'an hingga awal tahun 2000'an dan yang mempunyai alat komunikasi seperti ini kebanyakan orang-orang yang tingkat ekonominya menengah keatas. Alhasil karena kelamahanya tadi alat komunikasi seperti ini perlahan tapi pasti mulai ditinggalkan untuk penggunaan pribadi dan harus mengakui keunggulan Handphone yg lebih kecil dan berteknologi tinggi.
3.Telepon Umum
Alat komunikasi yang satu ini tidak lah sulit untuk mencari keberadaannya bahkan di depan kampus saya sendiri ada. Namun, sudah sangat jarang sekali kondisi TU seperti ini dalam keadaan baik dan layak operasional melainkan dalam keadaan rusak. Telepon Umum dibagi menjadi 2, Telepon Umum Coin(TUC) dan Telepon Umum Voucher(TUV).
Telepon umum coin menggunakan Coin 100 dan 500 untuk dapat menggunakan alat komunikasi ini. Sedangkan telepon umum voucher menggunakan Voucher yang penggunaanya digesek pada unit Telepon Umum tersebut. Vouchernya sendiri bisa dibeli di kantor PT.Telkom terdekat. Sekali lagi karena kemajuan teknologi telekomunikasi dan lahirnya handphone dan internet, TU perlahan tapi pasti mulai hilang keberadaannya.
4.Bus Surat
Bus Surat atau sering juga disebut kotak pos merupakan salah satu cara berkomunikasi yang sudah sangat tua. Kotak pos sudah ada sejak awal abad ke - 20. Di Indonesia sendiri Bus Surat dikeluarkan oleh PT.Pos Indonesia dan tak sulit menemukannya di sudut-sudut perkotaan dengan warna ciri khas berwarna Orange. Cara penggunaan Bus Surat sendiri sangat gampang.
Anda tinggal menulis surat lalu masukkan ke amplop. Lalu amplop atau dokumen tersebut ditempeli perangko. Perangko yang digunakan biasanya sesuai dengan jarak. Kalau kira-kira yang dituju jauh maka tempeli lah Perangko lebih dari satu jika tidak maka surat anda kemungkinan gagal terkirim atau bahkan dikembalikan lagi ke saudara. Untuk sekarang ini jangan pernah berfikir teman-teman menggunakan Bus Surat untuk mengirimkan surat kepada orang yang anda tuju. Karena Bus Surat saat ini mungkin sudah tidak pernah lagi diambil secara periodik oleh petugas POS. Kemunculan E-Mail, SMS dan persaingan sesama perusahaan jasa pengiriman yang lebih cepat membuat keberadaan Bus Surat ini bisa dikatakan telah Almarhum.
5.Mesin Fax
Adalagi nih suatu alat yang biasanya digunakan untuk mengirim dokumen yang berbentuk salinan atau copy. Ya itulah dia Mesin Fax. Keberadannya begitu tenar di tahun 80'an dan 90'an sebelum akhirnya tersisih dengan lahirnya E-Mail. Mesin Fax pada dasarnya terhubung dengan satu jaringan Telepon, maka tak jarang punya mesin fax berarti juga punya telepon. Pengiriman salinan dokumen yang cepat adalah salah satu keunggulan Fax. Sampai sekarang pun Fax masih digunakan di berbagai Perkantoran dan Instansi. Namun sudah jarang orang-orang memiliki mesin Fax di rumahnya untuk kepetingan pribadi atau non pekerjaan.
6.Pager
Kecil, Praktis dan Cepat. Itulah salah satu keunggulan dari alat komunikasi satu ini yang sering disebut dengan Pager. Pager sebenarnya adalah radio panggil yang disampikan melalui pesan singkat dan pendek. Ada yang hanya bisa menerima, adapula yang bisa mengirim dan menerima pesan pendek. Pager adalah cikal bakal dari penemuan teknologi SMS yang diterapkan di Handphone.
Banyak Businessman dan pekerja kantoran yang menggunakan alat komunikasi ini dahulunya sebelum kemunculan Handphone. Salah satu yang membuat kepunahan Pager selain mengglobalnya penggunaan Handphone dan juga harga Pager yang semakin tidak terjangkau. Kelemahan lainnya adalah penggunaan Pager mudah disadap atau di Hack oleh pengguna Pager lainnya jika digunakan dalam layanan tingkat Nasional.